Lini produksi pupuk organik dengan hasil tahunan sebesar 20.000 ton
Lini produksi pupuk organik dengan hasil tahunan sebesar 20.000 ton biasanya mencakup langkah-langkah berikut:
1. Pemrosesan Awal Bahan Baku: Ini melibatkan pengumpulan dan pemrosesan awal bahan mentah untuk memastikan bahan tersebut cocok untuk digunakan dalam produksi pupuk organik.Bahan mentah dapat berupa kotoran hewan, sisa tanaman, sisa makanan, dan bahan sampah organik lainnya.
2. Pengomposan: Bahan mentah kemudian dicampur dan ditempatkan di tempat pengomposan dan dibiarkan membusuk.Proses penguraiannya bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung jenis bahan baku yang digunakan.
3. Penghancuran dan Pencampuran: Setelah proses pengomposan selesai, bahan-bahan yang membusuk dihancurkan dan dicampur hingga menjadi campuran yang homogen.Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan penghancur dan mesin pencampur.
4.Granulasi: Bahan campuran kemudian dimasukkan ke dalam mesin granulator, yang memampatkan bahan menjadi pelet atau butiran kecil.Ukuran dan bentuk butiran dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.
5.Pengeringan: Butiran yang baru terbentuk kemudian dikeringkan menggunakan mesin pengering untuk menghilangkan kelembapan berlebih.Hal ini membantu meningkatkan umur simpan pupuk.
6. Pendinginan dan Penyaringan: Butiran kering kemudian didinginkan dan disaring untuk menghilangkan partikel berukuran besar atau kecil, untuk memastikan produk yang konsisten.
7.Pelapisan dan Pengemasan: Langkah terakhir adalah melapisi butiran dengan lapisan pelindung dan mengemasnya ke dalam kantong atau wadah lain untuk didistribusikan.
Untuk memproduksi 20.000 ton pupuk organik setiap tahunnya, jalur produksi memerlukan sejumlah besar peralatan dan mesin, termasuk penghancur, mixer, granulator, pengering, mesin pendingin dan penyaringan, serta peralatan pengemasan.Peralatan dan mesin spesifik yang dibutuhkan akan bergantung pada jenis bahan mentah yang digunakan dan karakteristik produk akhir yang diinginkan.Selain itu, tenaga kerja terampil dan keahlian akan diperlukan untuk mengoperasikan jalur produksi secara efektif dan efisien.