Proses produksi pupuk organik
Proses produksi pupuk organik umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Pengumpulan bahan organik: Bahan organik seperti kotoran hewan, sisa tanaman, sisa makanan, dan sampah organik lainnya dikumpulkan dan diangkut ke pabrik pengolahan.
2.Pra-pemrosesan bahan organik: Bahan organik yang dikumpulkan diproses terlebih dahulu untuk menghilangkan kontaminan atau bahan non-organik.Ini mungkin melibatkan merobek-robek, menggiling, atau menyaring bahan.
3. Pencampuran dan pengomposan: Bahan organik yang telah diproses sebelumnya dicampur bersama dalam perbandingan tertentu untuk menciptakan campuran nutrisi yang seimbang.Campuran tersebut kemudian ditempatkan di tempat pengomposan atau mesin pengomposan, yang disimpan pada suhu dan tingkat kelembapan tertentu untuk mendorong pertumbuhan mikroorganisme yang menguntungkan.Proses pengomposan biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada jenis sistem pengomposan yang digunakan.
4. Penghancuran dan penyaringan: Setelah proses pengomposan selesai, bahan organik dihancurkan dan disaring untuk menghasilkan ukuran partikel yang seragam.
5.Granulasi: Bahan organik kemudian dimasukkan ke dalam mesin granulasi, yang membentuk bahan menjadi butiran atau pelet yang seragam.Butiran tersebut dapat dilapisi dengan lapisan tanah liat atau bahan lain untuk meningkatkan daya tahannya dan memperlambat pelepasan nutrisi.
6. Pengeringan dan pendinginan: Butiran kemudian dikeringkan dan didinginkan untuk menghilangkan kelembapan berlebih dan meningkatkan stabilitas penyimpanannya.
7. Pengemasan dan penyimpanan: Produk akhir dikemas dalam kantong atau wadah lain dan disimpan hingga siap digunakan sebagai pupuk.
Penting untuk diperhatikan bahwa proses produksi pupuk organik dapat bervariasi tergantung pada peralatan dan teknologi spesifik yang digunakan oleh produsen.