Daur ulang limbah sisa jamur

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan berkembangnya teknologi budidaya jamur pangan, perluasan areal tanam yang terus menerus dan semakin banyaknya varietas tanam, jamur telah menjadi tanaman komersial yang penting dalam produksi pertanian.Di kawasan budidaya jamur, banyak sekali sampah yang dihasilkan setiap tahunnya.Praktek produksi menunjukkan bahwa 100kg bahan pembiakan dapat memanen 100kg jamur segar dan menghasilkan 60kg jamur.limbah sisa jamurpada saat yang sama.Limbah tersebut tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menyebabkan pemborosan sumber daya dalam jumlah besar.Namun penggunaan limbah sisa jamur untuk membuat pupuk bio-organik merupakan hal yang populer, yang tidak hanya mewujudkan pemanfaatan limbah, tetapi juga memperbaiki kondisi tanah dengan mengaplikasikannya.pupuk bio-organik sisa jamur.

berita618

Residu jamur kaya akan unsur hara yang dibutuhkan untuk pembibitan dan pertumbuhan sayur-sayuran dan buah-buahan.Setelah difermentasi, dijadikan pupuk bio-organik yang mempunyai efek baik bagi penanaman.Lantas, bagaimana sisa jamur mengubah sampah menjadi harta karun?

Langkah-langkah penggunaan fermentasi sisa jamur untuk pembuatan pupuk bio-organik: 

1. Rasio dosis: 1kg bahan mikroba dapat memfermentasi 200kg residu jamur.Residu limbah jamur sebaiknya dihaluskan terlebih dahulu kemudian difermentasi.Agen mikroba encer dan residu jamur tercampur rata dan ditumpuk.Untuk mencapai rasio C/N yang tepat, dapat ditambahkan urea, kotoran ayam, sisa wijen atau bahan penolong lainnya dengan tepat.

2. Pengendalian kelembapan: setelah sisa jamur dan bahan penolong tercampur secara merata, semprotkan air ke tumpukan bahan secara merata dengan pompa air dan putar terus hingga kadar air bahan baku sekitar 50%.Kelembapan yang rendah akan memperlambat fermentasi, sedangkan kelembapan yang tinggi akan menyebabkan aerasi yang buruk pada tumpukan.

3. Pembalikan kompos: membalik tumpukan secara teratur.Mikroorganisme dapat secara diam-diam berkembang biak dan mendegradasi bahan organik dalam kondisi kandungan air dan oksigen yang sesuai, sehingga menghasilkan suhu tinggi, membunuh bakteri patogen dan benih gulma, serta membuat bahan organik mencapai keadaan stabil.

4. Kontrol suhu: suhu awal fermentasi yang optimal adalah di atas 15℃, fermentasi bisa memakan waktu sekitar satu minggu.Di musim dingin suhunya rendah dan waktu fermentasi lebih lama.

5. Selesainya fermentasi: periksa warna tumpukan ampas jamur, berwarna kuning muda sebelum fermentasi, dan coklat tua setelah fermentasi, serta tumpukan memiliki rasa jamur segar sebelum fermentasi.Konduktivitas listrik (EC) juga dapat digunakan untuk menilai, umumnya EC rendah sebelum fermentasi, dan meningkat secara bertahap selama fermentasiproses fermentasi.

Gunakan sisa jamur setelah fermentasi untuk menguji area budidaya sawi putih, hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik berbahan sisa jamur bermanfaat untuk meningkatkan karakter biologis sawi putih, seperti daun sawi putih, panjang tangkai daun dan lebar daun lebih unggul dari yang normal, dan hasil sawi putih meningkat 11,2%, kandungan klorofil meningkat 9,3%, kadar gula larut meningkat 3,9%, kualitas nutrisi meningkat.

Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mendirikan pabrik pupuk bio-organik?

Bangunanpabrik pupuk bio-organikmemerlukan pertimbangan komprehensif atas sumber daya lokal, kapasitas pasar, dan radius cakupan, dan hasil tahunan umumnya berkisar antara 40.000 hingga 300.000 ton.Output tahunan sebesar 10.000 hingga 40.000 ton cocok untuk pabrik baru berukuran kecil, 50.000 hingga 80.000 ton untuk pabrik menengah, dan 90.000 hingga 150.000 ton untuk pabrik besar.Prinsip-prinsip berikut harus diikuti: karakteristik sumber daya, kondisi tanah, tanaman utama, struktur tanaman, kondisi lokasi, dll.

Bagaimana dengan biaya pendirian pabrik pupuk bioorganik?

Lini produksi pupuk organik skala kecilinvestasinya relatif kecil, karena bahan baku setiap pelanggan dan persyaratan spesifik proses produksi serta peralatannya berbeda, sehingga biaya spesifik tidak akan disediakan di sini.

Lengkaplini produksi pupuk bio-organik residu jamurumumnya terdiri dari serangkaian proses produksi dan berbagai peralatan pemrosesan, biaya spesifik atau tergantung pada situasi aktual, dan penggunaan biaya lahan, biaya pembangunan bengkel dan biaya penjualan dan manajemen juga perlu dipertimbangkan pada saat yang sama. .Selama proses dan peralatannya disesuaikan dengan tepat dan pilihan pemasok yang baik dipilih, landasan yang kuat dapat dibangun untuk hasil dan keuntungan lebih lanjut.

 


Waktu posting: 18 Juni 2021